Peralatan-peralatan pendukung LAN antara lain :
a.
Repeater
Repeater, bekerja pada
layer fisik jaringan, menguatkan sinyal dan mengirimkan dari satu repeater ke
repeater lain. Repeater tidak merubah informasi yang ditransmisikan dan
repeater tidak dapat memfilter informasi. Repeater hanya berfungsi membantu
menguatkan sinyal yang melemah akibat jarak, sehingga sinyal dapat
ditransmisikan ke jarak yang lebih jauh.
Keterangan :
•Pada OSI, bekerja pada lapisan Physical
•Meneruskan dan memperkuat sinyal
•Banyak digunakan pada topologi Bus
•Penggunaannya mudah dan Harga yang relatif
murah
•Tidak memiliki pengetahuan tentang alamat
tujuan sehingga penyampaian
data secara broadcast
data secara broadcast
•Hanya memiliki satu domain collision
sehingga bila salah satu port sibuk
maka port-port yang lain harus menunggu.
maka port-port yang lain harus menunggu.
b.
Hub
Hub menghubungkan semua
komputer yang terhubung ke LAN. Hub adalah repeater dengan jumlah port banyak
(multiport repeater). Hub tidak mampu menentukan tujuan; Hub hanya
mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi dengannya, menggunakan
mode half-duplex.
Secara sederhana, hub adalah perangkat
penghubung. Pada jaringan bertopologi star, hub adalah perangkat dengan banyak
port yang memungkinkan beberapa titik (dalam hal ini komputer yang sudah memasang
NIC) bergabung menjadi satu jaringan. Pada jaringan sederhana, salah satu port
pada hub terhubung ke komputer server. Bisa juga hub tak langsung terhubung ke
server tetapi juga ke hub lain, ini terutama terjadi pada jaringan yang cukup
besar. Hub memiliki 4 – 24 port plus 1 port untuk ke server atau hub lain
(uplink). Sebagian hub — terutama dari generasi yang lebih baru — bisa ditumpuk
(stackable) untuk mendukung jumlah port yang lebih banyak. Jumlah tumpukan
maksimal bergantung dari merek hub, rata-rata mencapai 5 – 8. Hub yang bisa
ditumpuk biasanya pada bagian belakangnya terdapat 2 port untuk menghubungkan
antar hub.
Dari sisi pengelolaan ada dua jenis
hub, yaitu
- Manageable Hub;
- Unmanageable Hub.
Manageable hub adalah hub yang bisa
dikelola melalui software biasanya menggunakan browser IE — sedangkan
unmanageable hub tak bisa. Satu hal yang perlu diingat, hub hanya memungkinkan
pengguna untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan hub yang membentuk
jaringan hub disebut sebagai “shared Ethernet.” Pada jaringan terbagi seperti
itu, setiap anggota hanya akan mendapatkan persentase tertentu dari bandwidth
jaringan yang ada. Misalkan hub yang digunakan adalah Ethernet 10Mbps dan pada
jaringan tersebut tersambung 10 komputer, maka secara kasar jika semua komputer
secara bersama mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh
masing-masing anggota jaringan tersebut hanyalah 1Mbps. Nah bagaimana pula jika
penggunanya hanya sendirian ?
Pada jaringan bertopologi bus, ada juga perangkat sejenis hub —
namanya repeater. Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar data
bisa mencapai jarak yang lebih jauh.
Keterangan :
•Bekerja pada lapisan Physical
•Meneruskan sinyal
•Tidak memiliki pengetahuan tentang alamat
tujuan
•Penggunaannya relatif mudah dan harga yang
terjangkau
•Hanya memiliki satu buah domain collision
c.
Bridge
Bridge
adalah “intelligent repeater”. Bridge menguatkan sinyal yang ditransmisikannya,
tetapi tidak seperti repeater, Brigde mampu menentukan tujuan. Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa
jaringan terpisah. Bridge bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda (seperti
Ethernet dan Fast Ethernet) atau tipe jaringan yang sama. Bridge memetakan alamat
Ethernet dari setiap node yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan
memperbolehkan hanya lalu lintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika
menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika
segmennya sama, paket akan ditolak; jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke
segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak untuk tak menyebar
keluar dari satu segmen.
Keterangan :
•Bekerja di lapisan Data Link
•Telah menggunakan alamat-alamat untuk
meneruskan data ke tujuannya
•Secara otomatis membuat tabel penterjemah untuk diterima masing2 port
•Secara otomatis membuat tabel penterjemah untuk diterima masing2 port
d.
Switch
Switch adalah perluasan dari konsep bridge.Switch
menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN, sama seperti hub.
Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu
mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik.
Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada
switch, yaitu :
- cut-through
- store-and-forward.
Switch cut-through memiliki kelebihan
di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan
alamat tujuannya sebelum meneruskan ke segmen tujuan. Switch store-and-forward,
kebalikannya, menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya
ke tujuan. Waktu yang diperlukan untuk memeriksa satu paket memakan waktu,
tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan
mencegahnya agar tak mengganggu jaringan. Dengan teknologi terbaru, kecepatan
switch store-and-forward ditingkatkan sehingga mendekati kecepatan switch
cut-through. Di pasaran Anda juga bisa memilih switch hibrid yang menggabungkan
arsitektur cut-through dan store-and-forward.
Dengan switch, Anda mendapatkan
keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10Mbps penuh, tidak
terbagi seperti pada “shared network.” Dengan demikian kecepatan transfer data
lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah switch yang saling terhubung
disebut “collapsed backbone.” Saat ini banyak orang memilih menggunakan
jaringan Ethernet 10Mbps pada segmen-segmennya dan Fast Ethernet 100Mbps pada
koneksi ke server. Untuk keperluan ini digunakan switch 10/100 yang biasanya
memiliki beberapa (4-24) port 10Mbps untuk koneksi ke komputer klien dan 1 port
100Mbps ke komputer server.
Product sejenis ini adalah:
- 3com superstack, corebuilder
- cisco catalyst
- dlink
Keterangan :
•Bekerja di lapisan Data Link
•Setiap port didalam swith memiliki domain
collision sendiri-sendiri
•Memiliki tabel penterjemah pusat yang
memiliki daftar penterjemah untuk
semua port
semua port
•Memungkinkan transmisi secara full duflex
(dua arah)
e.
Router
Router merupakan
peningkatan kemampuan dari bridge. Perute atau penghala (bahasa Inggris: router)
adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya,
melalui sebuah proses yang dikenal sebagai penghalaan. Proses
penghalaan terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari protokol tumpukan (stack protocol) tujuh-lapis OSI.Router mampu
menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang
berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan
mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah.
Router
berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan
data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung
beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan
fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router
merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah
berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara
yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana
masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan
berbasis teknologi protokol
TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga
dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk
Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet
merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP.
Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke
sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa
subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga
mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua
buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer
dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan
komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur
jaringan, seperti halnya
dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk
menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan
untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access
server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan
jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router.
Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall
untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan
paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang
memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang
dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast
storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
Secara
umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
*Static router
(router statis) : adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para
administrator jaringan.
*Dynamic router (router
dinamis) : adalah sebuah router yang memiliki dan membuat
tabel routing dinamis, dengan
mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
Keterangan :
•Router berfungsi menyaring atau memfilter
lalu lintas data
•Menentukan dan memilih jalur alternatif
yang akan dilalui oleh data
•Menghubungkan antar jaringan LAN, bahkan dengan WAN
f. Media Transmisi (Wired)
Media transmisi Secara garis besar ada
dua kategori media transmisi, yakni :
Media transmisi yang terpandu maksudnya
adalah media yang mampu mentransmisikan besaran-besaran fisik lewat
materialnya. Contoh: kabel twisted-pair, kabel coaxial dan serat optik.
1. Twisted Pair
Kabel twisted-pair terdiri atas dua
jenis yaitu shielded twisted pair biasa disebut STP dan unshielded
twisted pair (tidak memiliki selimut) biasa disebut UTP.
Kabel twisted-pair terdiri atas dua
pasang kawat yang terpilin. Twisted-pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan
mengalami gangguan lain sewaktu kabel terpuntir atau kusut. Keunggulan dari
kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara keseluruhan:
apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti,
sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial. Kabel twisted-pair terbagi atas
dua yaitu:
- Shielded Twisted-Pair (STP)
- Unshielded Twisted-Pair (UTP)
a. Shielded Twisted -Pair (STP)
Kabel STP mengkombinasikan
teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. STP yang peruntukan
bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas interferensi
elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik
kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki kelebihan dan kekurangan
yang sama dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP adalah jaminan proteksi
jaringan dari interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP sedikit lebih
mahal dibandingkan UTP.
Tidak seperti kabel coaxial, lapisan
pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, karena itu perlu diground
pada setiap ujungnya. Pada prakteknya, melakukan ground STP memerlukan
kejelian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadi sumber masalah karena bisa
menyebabkan pelindung bekerja sebagai layaknya sebuah antenna; menghisap
sinyal-sinyal elektrik dari kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain
disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh sebagaimana
media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa bantuan device penguat
(repeater).
- Kecepatan dan keluaran: 10-100 Mbps
- Biaya rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial
- Media dan ukuran konektor: medium
- Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).
b. Unshielded Twisted-Pair
Untuk UTP terdapat pula pembagian jenis
yakni:
- Category 1 : sifatnya mampu mentransmisikan data kecepatan rendah. Contoh: kabel telepon.
- Category 2 : sifatnya mampu mentransmisikan data lebih cepat dibanding category 1. Dapat digunakan untuk transmisi digital dengan bandwidth hingga 4 MHz.
- Category 3 : mampu mentransmisikan data hingga 16 MHz.
- Category 4 : mamu mentransmisikan data hingga 20 MHz.
- Category 5 : digunakan untuk transmisi data yang memerlukan bandwidth hingga 100 MHz.
Secara fisik, kabel Unshielded
Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium. Setiap pasang dipisahkan
oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi
yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal.
Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap
beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai
media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe
pengkabelan twister-pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP
memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi.
UTP juga mensuport arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi
sangat popular.
- Kecepatan dan keluaran: 10 – 100 Mbps
- Biaya rata-rata per node: murah
- Media dan ukuran: kecil
- Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).
Kabel UTP memiliki banyak keunggulan.
Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga harganya lebih murah dibanding
media lain. Kekurangan kabel UTP adalah rentang terhadap efek interferensi
elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya.
Meski begitu, pada prakteknya para administrator jaringan banyak menggunakan
kabel ini sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan.
2. Kabel Coaxial
Kabel coaxial atau popular disebut
“coax” terdiri atas konduktor silindris melingkar, yang menggelilingi sebuah
kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa
keunggulan. Diantaranya dapat dijalankan dengan tanpa banyak membutuhkan
bantuan repeater sebagai penguat untuk komunikasi jarak jauh diantara node
network, dibandingkan kabel STP atau UTP. Repeater juga dapat diikutsertakan
untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan coaxial sehingga dalam
instalasi network cukup jauh dapat semakin optimal. Kabel coaxial juga jauh
lebih murah dibanding Fiber Optic, coaxial merupakan teknologi yang sudah lama
dikenal. Digunakan dalam berbagai tipe komuniksai data sejak bertahun-tahun,
baik di jaringan rumah, kampus, maupun perusahaan.
- Kecepatan dan keluaran: 10 -100 Mbps
- Biaya rata-rata per node: murah
- Media dan ukuran konektor: medium
- Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan 500m untuk thick-coaxial
Saat bekerja dengan kabel, penting bagi
kita untuk mempertimbangkan ukurannya; seperti ketebalan, diameter, pertambahan
kabel sehingga akan menjadi pertimbangan atas kesulitan saat instalasi
dilapangan. Kita juga harus ingat bahwa kabel akan mengalami tarikan-tarikan
dan tekukan di dalam pipa. Kabel coaxial datang dalam beragam ukuran. Diameter
terbesar diperuntukkan sebagai backbone Ethernet karena secara historis
memiliki ketahanan transmisi dan daya tolak interferensi yang lebih besar. Tipe
kabel coaxial ini sering disebut dengan thicknet, namun dewasa ini sudah banyak
ditinggalkan. Kabel coaxial lebih mahal saat diinstal dibandingkan kabel
twisted-pair.
Sedangkan untuk coaxial
cable, dikenal dua jenis, yaitu thick
coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai
diameter lebih kecil).
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE
802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya
diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat
ThickNet, atau bahkan cuman disebut
sebagai yellow cable.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai
spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
- Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
- Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
- Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
- Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
- Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
- Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
- Setiap segment harus diberi ground.
- Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
- Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir,
terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk
digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi
standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya
berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga
dikenal sebagai thin Ethernet atau
ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika
diimplementasikan dengan
Tconnector
dan terminator
dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
- Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
- Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
- Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
- Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
- Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
- Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
- Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
- Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
Setiap segment maksimum mempunyai 30
perangkat terkoneksi.
3. Fiber Optic
Kabel fiber optic merupakan media
networking yang mampu digunanakan untuk transmisi-transmisi modulasi. Jika
dibandingkan media-media lain, fiber optic memiliki harga lebih mahal, tetapi
cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan
kecepatan dan kapasitas data yang tinggi. Kabel fiber optic dapat
mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik pada link kabel optic yang
beroperasi dalam sebuah jaingan komersial. Ini sudah cukup utnuk mengantarkan
ribuan panggilan telepon.
Beberapa
keuntungan kabel fiber optic:
- Kecepatan: jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai gigabits per second
- Bandwidth: fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar.
- Distance: sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”.
- Resistance: daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
Maintenance: kabel-kabel fiber optic
memakan biaya perawatan relative murah.
Tipe-tipe kabel fiber optic:
- Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia)
- Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
- Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.
Kontruksi kabel fiber optic
- Core: bagian ini merupakan medium fisik utama yang mengangkut sinyal-sinyal data optical dari sumber ke device penerima. Core berupa helai tunggal dari glass atau plastik yang kontinyu (dalam micron). Semakin beasr ukuran core, semakin banyak data yang dapat diantarkan. Semua kabel fiber optic diukur mengacu pada diameter core-nya.
- Cladding: merupakan lapisan tipis yang menyelimuti fiber core.
- Coating: adalah lapisan plastik yang menyelimuti core dan cladding. Penyangga coating ini diukur dalam micron dan memilki range 250 sampai 900 micron.
- Strengthening fibers: terdiri atas beberapa komponen yang dapat menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi
- Cable jacket: merupakan lapisan terluar dari keseluruhan badan kabel.
TABEL:
Karakteristik titik-ke-titik media terpandu
|
Rentang
frekuensi
|
Atenuasi
khusus
|
Delay
khusus
|
Jarak
repeater
|
Twisted pair (dengan loading)
|
0 – 3,5 kHz
|
0,2 dB/km @ 1kHz
|
50 µs/Km
|
2 km
|
Twisted pair (kabel multipair)
|
0 – 1 MHz
|
3 dB/km @ 1kHz
|
5 µs/Km
|
2 km
|
Coaxial
|
0 – 500 MHz
|
7 dB/km @ 10kHz
|
4 µs/Km
|
1 – 9 km
|
Fiber Optic
|
180 – 370 THz
|
0,2 – 0,5 dB/km
|
5 µs/Km
|
40 km
|
TABEL:
Perbandingan jenis kabel
Karakteristik
|
Thinnet
|
Thicknet
|
Twisted
Pair
|
Fiber
Optic
|
Biaya/harga
|
Lebih mahal dari twisted
|
Lebih mahal dari thinnet
|
Paling murah
|
Paling mahal
|
Jangkauan
|
185 meter
|
500 meter
|
100 meter
|
2000 meter
|
Transmisi
|
10 Mbps
|
10 Mbps
|
1 Gbps
|
> 1 Gbps
|
Fleksibilitas
|
Cukup fleksibel
|
Kurang fleksibel
|
Paling fleksibel
|
Tidak fleksibel
|
Kemudahan instalasi
|
Mudah
|
Mudah
|
Sangat mudah
|
Sulit
|
Resistensi terhadap inferensi
|
Baik
|
Baik
|
Rentan
|
Tidak terpengaruh
|
g. Network Interface Card (NIC)
Network interface card adalah kartu —
maksudnya papan elektronik — yang ditanam pada setiap komputer yang terhubung
ke jaringan. Beberapa komputer desktop yang dijual di pasaran saat ini sudah
dilengkapi dengan kartu ini. Saat Anda membeli komputer, Anda bisa menanyakan
penjualnya apakah pada komputer sudah dipasangkan NIC. Jika belum Anda bisa
meminta penjualnya untuk memasangkan, atau Anda bisa membelinya dan memasangnya
sendiri.
Ada banyak macam kartu jaringan. Ada
tiga hal yang harus Anda perhatikan dari suatu NIC:
- tipe kartu;
- jenis protokol;
- tipe kabel yang didukung.
Ada
dua macam tipe kartu, yaitu PCI (Peripheral Component Interconnect) dan ISA
(Industry Standard Architecture). Sebagai sedikit penjelasan, pada komputer ada
beberapa slot (tempat menancapkan kartu) yang disebut expansion slot. Slot-slot
ini saat Anda membeli komputer sengaja dibiarkan kosong oleh pembuat komputer
agar Anda bisa meningkatkan kemampuan komputer Anda dengan menambahkan beberapa
kartu — misalnya, kartu suara (untuk membuat komputer “bersuara bagus”), kartu
video (untuk membuat tampilan layar komputer lebih bagus), kartu SCSI (Small
Computer System Interface) – untuk membuat komputer bisa berkomunikasi dengan
perangkat berbasis SCSI -, atau network interface card (untuk membuat
komputer bisa berkomunikasi dengan komputer lain dalam jaringan). Ada dua tipe
slot yang banyak dijumpai pada komputer-komputer yang beredar di pasaran, yaitu
slot PCI dan slot ISA. Jika Anda membuka kotak (casing) komputer Anda, di
bagian belakang Anda bisa melihat ada dua deret slot. Slot PCI biasanya adalah
yang berwarna putih, slot ini lebih pendek dibandingkan slot ISA yang berwarna
hitam. Slot PCI mendukung kecepatan I/O (input/output) yang lebih tinggi. Di
pasaran, biasanya harga kartu berbasis PCI lebih mahal.
Dari
sisi protokol, jenis protokol yang saat ini paling banyak digunakan adalah
Ethernet dan Fast Ethernet. Ada beberapa protokol lain, tetapi kurang populer,
yaitu Token Ring, FDDI, dan ATM. Dua protokol terakhir cenderung digunakan pada
jaringan besar sebagai backbone (jaringan tulang punggung yang menghubungkan
banyak segmen jaringan yang lebih kecil). Ethernet mendukung kecepatan transfer
data sampai 10Mbps, sedangkan Fast Ethernet mendukung kecepatan transfer data
sampai 100Mbps. Jika memilih untuk menggunakan protokol Ethernet, Anda harus membeli
kartu Ethernet. Demikian juga jika Anda telah memilih Fast Ethernet. Namun saat
ini juga ada kartu combo yang mendukung Ethernet maupun Fast Ethernet. Kartu
combo bisa mendeteksi sendiri berapa kecepatan yang sedang digunakan pada
jaringan. Jika saat ini Anda memilih menggunakan Ethernet, tetapi Anda telah
merencanakan untuk suatu saat nanti memerlukan kecepatan transfer yang lebih
tinggi — sehingga memerlukan Fast Ethernet tak salah jika Anda memilih kartu
combo. Dari sisi harga, kartu Ethernet saat ini boleh dibilang sudah sangat
murah.
A. Ethernet Card / Kartu Jaringan Ethernet
Kartu jaringan Ethernet biasanya dibeli
terpisah dengan komputer, kecuali seperti komputer Macintosh yang sudah
mengikutkan kartu jaringan ethernet didalamnya. kartu Jaringan ethernet umumnya
telah menyediakan port koneksi untuk kabel Koaksial ataupun kabel twisted pair,
jika didesain untuk kabel koaksial konenektorya adalah BNC, dan apabila
didesain untuk kabel twisted pair pasti dech akan punya konektor RJ-45.
Beberapa kartu jaringan ethernet kadang juga punya konektor AUI (Attachment
Unit Interface). Semua itu di koneksikan dengan koaksial, twisted pair, ataupun
kabel fiber optic.
B. LocalTalk Connectors/Konektor LocalTalk
LocalTalk adalah kartu jaringan buat
komputer macintosh, ini menggunakan sebuah kotak adapter khusus dan kabel yang
terpasang ke Port untuk printer. Kekurangan dari LocalTalk dibandingkan
Ethernet adalah kecepatan laju transfer datanya, Ethernet biasanya dapat sampai
10 Mbps, sedangkan LocalTalk hanya dapat beroperasi pada kecepatan 230 Kbps
atau setara dengan 0.23 Mps
C. Token Ring Cards
Kartu jaringan Token Ring terlihat
hampir sama dengan kartu jaringan ethernet. Satu perbedaannya adalah tipe
konektor di belakang kartu jaringannya, token ring umumnya mempunyai tipe
konektor 9 Pin DIN (Deutsche Industrinorm – organisasi standar setting Jerman)
yang menyambung Kartu jaringan ke Kabel Network.
Dalam memilih NIC, Anda harus
menyesuaikan dengan tipe kabel yang telah/akan Anda pasang. Port/colokan untuk
kabel UTP berbentuk mirip dengan kabel telepon tetapi sedikit lebih besar, port
ini dikenal sebagai RJ-45. Ada beberapa kartu yang mendukung dua atau lebih
tipe kabel. Namun jika Anda hanya akan menggunakan satu tipe kabel, pilihlah
kartu yang mendukung satu tipe kabel saja karena harganya akan jauh lebih
murah.
Satu hal lagi, jika Anda menggunakan
komputer portabel (notebook), untuk berkoneksi ke jaringan, dibutuhkan kartu
PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association). Bentuk kartu
ini mirip kartu kredit, tetapi sedikit tebal. Kartu ini dimasukkan ke port
PCMCIA yang ada pada setiap notebook. Jika untuk komputer desktop sudah
tersedia banyak pilihan kartu untuk protokol Fast Ethernet, untuk PCMCIA
pilihan mereknya masih sedikit sehingga harganya sangat mahal. Jika pada
komputer desktop tidak ada kartu kombinasi antara kartu jaringan dengan kartu
modem, pada PCMCIA kombinasi ini justru menjadi salah satu favorit. Dengan
kombinasi ini, Anda menghemat penggunaan slot PCMCIA dengan hanya menggunakan
satu slot untuk dua kegunaan: modem dan jaringan. Saat ini hampir semua NIC
yang beredar di pasaran sudah mendukung Plug-n-Play (PnP) – NIC secara otomatis
dikonfigurasi tanpa intervensi pengguna-, tetapi ada baiknya Anda pastikan
bahwa NIC yang Anda beli memang mendukung PnP.
h. Konektor
Konnektor merupakan pengubung antara
kabel yang digunakan sebagai media transmisi dengan komponen dimana kabel
tersebut akan dihubungkan, misalnya ke komputer atau peralatan jaringan
lainnya. Tiap jenis kabel memiliki konektor yang berbeda-beda.
1. Konektor pada kabel Coaxial
Pada kabel coaxial konektor yang digunakan yaitu konktor Bayonet Neil
Concelman (BNC). Adapter-adpter dengan tipe berbeda tersedia unutk konktor BNC,
termasuk konektor T, konektor barrel, dan terminator. Ada beberapa tipe
konektor BNC diantara lain BNC RG59, BNC RG6, BNC to BNC, dan BNC RCA. konektor
BNC ini biasa digunakan untuk perangkat CCTV (baik monitor, DVR, maupun
kamera).
Sebelumnya saya sudah memberikan informasi kepada sobat tentang kabel
twisted pair. Twisted pair ada 2 jenis yaitu Unshilded Twisted Pair (UTP)
dan Shilded Twisted Pair (STP). Untuk konektor kabel UTP biasa menggunakan
konektor RJ45 sedangkan STP menggunakan RJ11.
RJ45
Konektor ini berfungsi untuk menghubungkan kabel UTP dengan NIC atau
perangkat lainnya. Harga konektor ini cukup murah dan pemasangannya sangatlah
mudah dan popular di kalangan pengguna jaringan LAN. Ciri-ciri konektor RJ45
adalah warna konektor yang bening dan terdapat 8 pin tembaga di ujung konektor.
RJ11
Konektor ini biasanya disandingkan dengan kabel STP. RJ11 adalah
konektor yang dipergunakan dalam jaringan telepon. RJ11 hampir mirip dengan
RJ45, yang membedakan adalah bentuknya yang mini dan pin RJ11 hanya terdapat 4
pin.
3. Konektor pada kabel Fiber Optik
a) Konektor FC : digunakan untuk jenis
kabel single mode dengan akurasi yang tinggi untuk menghubungkan kabel dengan
transmiter maupun receiver.
b) Konektor SC : digunakan dalam jenis
kabel single mode dan bisa dilepas dan dipasang kembali. Konektor SC brntuknya
persegi dan lebih mudah dihubungkan ke area yang ditentukan.
c) Konektor ST : bentuknya sperti bayonet
berkunci dan hampir mirip dengan konektor BNC. Umum digunakan pada jenis kabel
single mode maupun multi mode.
d) Konektor Bionic : jenis konektor yang
pertma kali muncul dalam komunikasi fiber optik dan jenis ini sekarang sudah sangat
jarang digunakan.
e) Konektor D4 : jenis ini hampir
mirip dengan konektor FC, hanya berbeda ukurannya. Perbedaannya sekitar 2mm
pada bagian ferrule-nya.
f) Konektor SMA : jenis konektor ini lebih
dulu muncul dari konektor ST yang sama-sama mempunyai penutup dan pelindung.
g) Konektor MT-RJ : konektor yang baru dan
lebih popular. Konektor MT-RJ meggunakan model plastik seperti yang digunakan
konektor RJ45, yang memudahkan untuk dipasang. Dua kabel fiber terhubung ke
dalam satu konektor, sama dengan konsep konektor SC.
Sementara untuk aplikasi konektor fiber
optic digunakan pada jenis kabel fiber optic dengan berbagai macam topologi
baik bus, star, dan ring. Protokol yang mungkin digunakan adalah FDDI, ATM,
Frame Relay, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar